MAKASSAR, TapakNews — Dengan digelarnya Kongres ke-IX Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Muhammad Asrul kembali terpilih sebagai Ketua Umum LMND periode 2022-2024.
Gelaran tersebut berlangsung selama 4 hari, mulai tanggal, 5 – 8 Desember 2022, yang dilaksanakan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dengan mengusung tema, “Indonesia Masa Depan Dunia”.
Diketahui, Muhammad Asrul telah menduduki 2 periode sebagai Ketua Umum LMND secara berurutan. Dengan kembali mendapat dukungan dari peserta kongres.
Dalam keterangannya, Asrul menyampaikan, kemenangan ini merupakan kemenangan basis akar rumput, dimana suara-suara mereka ingin merdeka dari tekanan-tekanan politik eksternal. Selain kemenangan suara akar rumput, juga menjadi kemenangan programatik dan strategi taktik LMND.
“Kita akan fokuskan pembangunan organisasi kedepan menjadi organisasi modern, mandiri dan terbesar di Indonesia. Kemoderenan organisasi akan disandarkan pada pengintegrasian sistem keorganisasian menjadi satu sistem digital informasi untuk menunjang kerja-kerja administrasi organisasi,” ungkap Asrul, Sabtu (10/12/22).
Kemajuan politik organisasi, kata Asrul, kita akan mendorong front persatuan nasional seluas-luasnya untuk mengkampanyekan gagasan dan programatik kerakyatan LMND dan mendorong perluasan dan pembesaran organisasi terbesar di Indonesia, dan kita akan melakukan proses perluasan-perluasan organisasi dengan membuka cabang-cabang baru yang belum ada strukturalnya serta menguatkan struktural yang ada.
“Fokus programatik kita akan mendorong blueprint sistem pendidikan nasional yang memanusiakan manusia dan bisa diakses oleh seluruh rakyat Indonesia. Selain itu disektor pendidikan kita akan mendorong pembangunan-pembangunan Perguruan Tinggi Negeri dan pendidikan Vokasi yang disesuaikan dengan kondisi daerahnya,” jelas Ketum LMND itu.
Menurutnya, bagi daerah yang belum memiliki PTN dan lembaga pendidikan Vokasi serta memperjuangkan pembangunan dan perbaikan asrama-asrama mahasiswa bagi semua Perguruan Tinggi, baik PTN maupun PTS sebagai jawaban semakin tingginya biaya tempat tinggal mahasiswa sekaligus mendorong adanya subsidi pemerintah untuk biaya pendidikan dan tempat tinggal.