MAKASSAR, TapakNews — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengerahkan ratusan Satpol PP untuk mengamankan klaim aset, berupa tanah yang berlokasi di Jalan Daeng Tompo Nomor 27, Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar. Kamis, (08/08/2024).
Hal tersebut disayangkan oleh pihak ahli waris Elsye Ticoalu kuasa Tresje Ticoalu atas tindakan Walikota Makassar, Danny Pomanto yang diduga melakukan ‘teror’ massa Satpol PP.
“Sayang yah, kok Walikota Makassar seperti ini, inikan milik kami, tanah ini sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Bahkan sudah bersertifikat sejak 1993,” ungkap Elsye didampingi kuasa hukumnya Ratna Kahali.
Menurut Elsye, lokasi itu bukan aset Pemerintah Kota Makassar, Tresje Ticoalu, ahli waris meminta Walikota Makassar, agar tidak mengganggu lokasi tanah tersebut.
Yang berdasarkan Pelaksanaan Eksekusi Perkara Perdata No. 34EKS /2019/PN.Mks. Jo No. 232/Pdt.G/2013/PN.Mks, Putusan 273 Pdt/2014/PT. Mks tertanggal 15 Januari 2015 jo Putusan Mahkama Agung RI Nomor 3549/Pdt/2015 tertanggal 29 Maret 2016 terhadap objek Eksekusi di Jalan Dg. Tompo nomor 25/27 Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Sementara itu, Ratna Kahali kuasa hukum Tresje Ticoalu, mengatakan cara-cara fasisme, dengan pengerahan massa aparat keamanan dalam bentuk Sat Pol PP merupakan tindakan yang kurang elok.
“Heran deh Wali Kota Makassar ini, kalah di pengadilan, eksekusi sudah ada, masih saja maksa menguasai tanah dan bangunan yang bukan aset daerah berdasarkan putusan pengadilan,” tutur Ratna Kahali.
Kedatangan Satpol PP diperkirakan, sekitar pukul 13.00 WITA, sempat berdebat panas di lokasi dengan ahli waris dan kuasa hukumnya.
Namun karena tidak dapat menunjukkan surat dan dasar kepemilikan serta putusan pengadilan yang memenangkan Walikota Makassar, akhirnya bubar Sat Pol PP bubar.
Kini objek lokasi telah dikuasai keluarga Tresje Ticoalu sebagai ahli waris, dan meminta Walikota Makassar tidak membuat pergerakan dan ancaman secara melawan hukum.
“Saya sangat sedih melihat kondisi rumah kami yang saat dipinjam pemerintah, sangat cantik, hari ini sudah hancur,” cetus Tresje.
Editor: (IL)