MAKASSAR, TapakNews — Dalam dunia pendidikan, khususnya perguruan tinggi, Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar selalu berupaya melakukan terobosan baru dan peningkatan mutu serta kualitasnya, baik dari segi manajemen kelembagaan maupun akademiknya. Serta melakukan kemitraan dari berbagai kampus/universitas dan instansi terkait.
Pada kesempatan ini, UPRI Makassar kembali melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerjasama dengan beberapa Universitas se-Indonesia. Secara ofline dan online (virtual).
Adapun Universitas tersebut, yaitu;
– Universitas Muhammadiyah Sinjai
– Sekolah Tinggi Imu Ekonomi Enam Enam Kendari
– Institut Kesehatan dan Teknologi Buton Raya
– Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Chaeriyah Mamuju
– Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al- Chaeriyah Mamuju
– Sekolah Tinggi Agama Islam DDI Maros
– Sekolah Tinggi Agama Islam DDI Sidrap
– Sekolah Tinggi Agama Islam Mangkoso
– Sekolah Tinggi Ilmu Agama Al-Gazali Barru
– Sekolah Tinggi Agama Ilmu Administrasi Abdul Haris
– Sekolah Tinggi Agama Islam Yapnas Jeneponto
– Sekilah Tinggi Agama Islam Al-Furqan Makassar
– Pasca Sarjana Agama Islam Al-Furqan Makassar
-Forum Silaturahmi Doktor Indonesia Sulawesi Selatan
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Rektor UPRI Makassar H. Muh Darwis Nur Tinri, S.Sos., M.Si dengan 11 Universitas tersebut. Bertempat di Aula Kampus II UPRI, Jl. Nipah-nipah Antang, Makassar. Rabu, (11/01/23).
Selain Rektor atau perwakilan masing-masing Kampus tersebut, turut hadir Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Karya Darma (YPTKD) Hj. Halijah Nur Tinri dan Direktur Indonesian Universities Consortium on Social-Religious Studies (IUCSRS), Dr. Ismail Suardi Wekke.
Rektor UPRI menyampaikan terimakasih kepada rektor/perwakilan universitas dan seluruh tamu undangan yang sempat hadir dalam penandatangan MoU tersebut.
“Atas nama Universitas Pejuang Republik Indonesia, kami menyampaikan terimakasih kepada bapak/ibu, saudara saudari dan terkhusus kepada bapak Dr. Ismail Suardi Wekke, yang berkenan memberikan ruang untuk berbagi pengetahuan yang nanti akan kita ikuti bersama,” kata Rektor dalam sambutannya. (11/01).
UPRI kata Rektor, lahir pada tanggal 9 Januari 2012 berdasarkan surat keputusan Kemendikbudristek, dalam pengembangan dan kemajuan terus melakukan pembenahan, terutama untuk mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Sementara itu, Dr. Ismail mengatakan kegiatan ini merupakan refleksi di tahun 2022, konsorsium lokal yang di inisiasi oleh Studies Nasional bersama dewan pendidikan Kabupaten Maros.
“Sebagai refleksi di tahun 2022, sebenarnya konsorsium ini lokal yang di inisiasi oleh studies nasional bersama dewan pendidikan Kabupaten Maros. Lalu kemudian konsorsium ini bekerjasama dan bergotong royong dan sampailah pada bulan desember 2022 kita berkunjung di University di Malaya bersama-sama 41 dosen dan mahasiswa dari 16 perguruan tinggi,” ujar Dr. Ismail.
Lalu, lanjutnya, University Malaya menyarankan nama Indonesian Universities Consortium On Social Religious Studies (IUCSRS).
Selain itu Dr. Ismail menyampaikan terimakasih kepada UPRI yang berkenan menjadi tuan rumah.
“Terimakasih kepada UPRI yang berkenan menjadi tuan rumah,” sebutnya.
Kenapa UPRI dipilih sebagai tuan rumah?, pada kesempatan kali ini, kata Dr. Ismail, pertama karena memang semangat UPRI dalam bentuk perjuangan dan kejuangan dan kedua adalah karena letaknya paling dekat dengan Moncong Loe Maros.
“Karena memang konsorsium ini diawali dari dewan pendidikan Kabupaten Maros. Akhirnya kita cari kampus yang bersedia dan UPRI menjadi pilihannya,” ungkapnya.
(IL/LZ).